Peran NU di Era Reformasi


Rais Aam PBNU KH Sahal Mahdudh mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi sosial keagamaan pada era reformasi berperan penting. Namun dia menyayangkan kebelumoptimalan potensi NU dalam mewarnai era ini.
"Ini kan era kompetitif. Kita harus mampu bersaing. Bila tidak, akan tersingkir dan terpinggirkan," kata dia, dalam acara Temu Potensi NU Jawa Tengah di Gedung Badan Diklat Provinsi Jateng, Jalan Setiabudi 125A, Semarang, Minggu (1/6).
Kegiatan itu berlangsung dua hari, 31 Mei-1 Juni. Hadir wakil dari 35 pengurus cabang NU se-Jateng (setiap cabang mengirim sembilan utusan) serta kader-kader potensial NU.
Kiai karismatis asal Pati ini mengemukakan pada masa Orde Baru, NU dipinggirkan. "Ibarat main bola, pada masa Orde Baru, kita tak boleh main, tidak boleh menonton, bahkan mengintip saja sulit. Sekarang sudah dibuka, masuk lapangan semua. Ada yang jadi pemain, wasit, penonton, dan lai-lain. Pertanyaannya, bagaimana peran NU dalam permainan ini?"
Dia mengemukakan saat ini seharusnya pengurus NU dari tingkat PBNU, PWNU, sampai ke ranting bisa menempatkan kader NU dalam kesebelasan sebagai pemain. Ketika sudah terjun sebagai pemain, para pemain harus ingat bahwa dia masuk kesebelasan sehingga memainkan peran sangat penting. "Operan aja dipek dewe," kata dia.
Dalam menghadapi era globalisasi, kata pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Pati, ini hanya ada dua cara bagi warga NU. Yakni, bersaing (kompetisi) atau bekerja sama (kooperasi). "Kalau tidak, ya sebaiknya minggir saja sebelum dipinggirkan."
Berkait dengan politik dan demokrasi, dia berpesan agar warga NU mengacu ke keputusan Muktamar NU di Yogyakarta, 1989. Pengurus hendaknya memberikan pengarahan tentang politik dan demokrasi yang baik, benar, dan bermoral agar jamaah toleran terhadap berbagai macam perbedaan.
Dia juga menyoroti budaya mutlaqan atau pokoke. Budaya itu harus segera diubah menjadi lebih rasional.
PR NU
Selain Rais Aam PBNU, Gubernur Jawa Tengah H Mardiyanto juga memberikan pengarahan dalam acara itu. Dia mengemukakan sesuai dengan garis organisasi NU merupakan jamiah yang bergerak dalam bidang pendidikan, keagamaan, dakwah, pengembangan ekonomi rakyat, dan lain sebagainya. Dengan garis itu, NU mempunyai banyak potensi sehingga dapat berperan dalam pembangunan, termasuk di bidang politik.
Pengembangan potensi di bidang pendidikan, kata dia, perlu diimbangi pengembangan potensi lain. Saat ini potensi pertanian dan indutri kecil yang mayoritas pelakunya orang NU harus mendapat perhatian serius.
Selain itu, NU perlu meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan dan pengembangan potensi di bidang kesehatan untuk kaum duafa. (has-29g)

1 Response to "Peran NU di Era Reformasi"

  1. Casino Site Review - Lucky Club Live
    The casino site is a very good place to test your online gaming experience. If you want to play on a real roulette table then luckyclub.live you need to How to use the site?How can I play the casino site?

    BalasHapus